KabarJW - Zulkifli,
Keuchik Pinto Rimba, menyampaikan surat keluhan masyarakat mengenai kondisi
jembatan darurat kepada Pemkab Bireuen yaitu Jalaluddin SH., MM selaku Pj
Bupati Bireuen, pada Jumat, 4 Oktober 2024.
Dalam
pertemuan yang difasilitasi oleh Komunitas Daweut Apui yaitu Jurnalis Warga
Bireuen tersebut, Jalaluddin menjelaskan bahwa pembangunan jembatan permanen
untuk tahun ini belum dapat dilakukan, mengingat Anggaran Pendapatan Belanja
Kabupaten Perubahan (APBK-P) Bireuen 2024 telah disahkan pada 31 Agustus 2024.
“Kecuali di 2025,” ujarnya.
Dirinya
juga berjanji untuk meninjau lokasi jembatan tersebut bersama Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang (PUPR), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Meskipun
masa jabatan saya singkat, saya siap menjalankan tugas untuk menyelesaikan
keluhan warga sesuai kemampuan keuangan daerah. Kami akan memperbaiki
sarana-prasarana publik agar mudah diakses oleh masyarakat, baik siang maupun
malam, terutama dalam mengangkut hasil pertanian dan perkebunan untuk
dipasarkan,” jelasnya.
Ia
juga mengharapkan agar keuchik dapat aktif melaporkan setiap musibah yang
terjadi didesa, baik secara langsung maupun melalui para camat. “Ini penting
agar pembangunan dapat berjalan dengan baik dan masyarakat merasakan manfaat
dari kepemimpinan kami,” pungkasnya.
“Apresiasi
saya sampaikan kepada media KabarJW dan media lainnya, karena informasi
yang disampaikan berdasarkan fakta dilapangan dapat menjadi dasar untuk
menentukan kebijakan prioritas kedepan,” tutupnya.
Zulkifli,
Keuchik Pinto Rimba, menyampaikan kerusakan jembatan telah berlangsung selama
delapan tahun, berdampak pada para petani dan pekebun, tidak hanya
diwilayahnya, tetapi juga dalam Kemukiman Blang Birah, Kecamatan Peudada, serta
sejumlah kecamatan lainnya.
“Terima
kasih kepada Pj Bupati Bireuen yang telah mendengarkan keluhan dan harapan
warga. Kami berharap permasalahan ini dapat segera ditindaklanjuti,” ujar
Zulkifli.
[Afrizal/ Jurnalis Warga]
0 Komentar