KabarJW- Sesuai dengan Surat Edaran Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Bireuen Aulia Sofyan, Nomor 800.1.8.2/603 Perihal Program Utama Gampong, semua kegiatan dan pelatihan agar dapat dilaksanakan di kabupaten Bireuen, sempat diapresiasi banyak pihak.
Namun ternyata surat edaran tersebut tidak berarti apa-apa, hanya sekedar kertas yang diabaikan. Hal ini disimpulkan oleh Murni M. Nasir, koordinator LSM Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Bireuen. Kamis (19/10/2023).
Bahkan dirinya mempertanyakan siapa “mafia”
dibalik Bimbingan Teknis (Bimtek) dan studi banding aparatur desa, yang nekat
mengangkangi aturan yang telah dikeluarkan oleh orang nomor satu di kabupaten
Bireuen.
“dimana harga diri pemimpin, jika aturannya saja
sudah tidak berarti. Lantas kita juga harus pertanyakan komitmen dan
konsistensi Pj. Bupati yang telah sempat menyelamatkan dana desa agar tidak dimamfaatkan
oleh segelintir pihak, namun kini kembali dikuras dengan berkedok Bimtek dan
Studi Banding,” ujarnya kesal.
Pasalnya mulai Oktober 2023, sejumlah pihak
kembali melakukan perjalanan menggunakan dana desa Tahun Anggaran 2023, Keuchik
ke Jogyakarta dan Sekretaris Desa (Sekdes) ke Bandung.
Kegiatan untuk Keuchik dilaksanakan oleh Lembaga
Pendidikan Dan Pelatihan Program Nasional (LPPPN), dengan tema Study Banding
Pengelolaan dan Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Guna Mempercepat
Pembangunan Desa.
Sedangkan Sekdes penyelenggaranya yaitu Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Daerah (LP2KD),
dengan fokus kepada Study Optimilisasi Pendapatan Asli Gampong dalam
Pengelolaan Tata Kelola Aset dan Administrasi Gampong.
Menurut informasi yang diperoleh biaya studi
banding Keuchik ke Jogyakarta sebesar Rp18.000.000/ gampong, sedangkan biaya
study Sekdes ke Bandung yaitu Rp16.500.000/ gampong. Dengan jumlah 609 gampong
di kabupaten Bireuen. Meski tidak semua kecamatan dan gampong menghadiri
undangan tersebut.
Sejumlah uang tersebut, khususnya gampong yang
komitmen ikut serta ke Jogyakarta, diwajibkan menyetor biaya kontribusi sejumlah
Rp8 juta/ peserta ke rekening penyelenggara yaitu Perkumpulan LPPN.
Beberapa sudah pulang, ada yang sedang di luar
kota dan lainnya sedang menunggu jadwal keberangkatan dalam waktu dekat di
Oktober 2023.
Murni menambahkan jika dirinya sangat sepakat
dengan ucapan sebelumnya dari Pj. Bupati yang dikutip di sejumlah media. Bimtek
kepada aparatur memang sangat dibutuhkan, tapi tidak ada unsur paksaaan dari
pihak manapun dan tidak dilaksanakan diluar kabupaten Bireuen.
“mayoritas gampong melakukan Bimtek dan study
tersebut tidak dianggarkan dalam ABPG 2023, dan tetiba berangkat tanpa
perencanaan. Menggunakan dana desa secara tidak efektif dan dan efisien serta
tidak sesuai kebutuhan adalah perilaku koruptif,” tegasnya kemudian.
Sebagaimana
diatur dalam UU Desa. Pasal 26 ayat (4) UU tersebut menyebutkan bahwa Kepala
Desa berkewajiban melaksanakan prinsip tata Pemerintahan Desa yang akuntabel,
transparan, profesional, efektif dan efisien, bersih, serta bebas dari kolusi,
korupsi, dan nepotisme.
“semakin akhir tahun, semakin dikejar untuk dilahap sumber
rezeki. Diibaratkan, Bireuen kabupaten kecil tapi besar harimaunya. Apa kabar
pemimpin Bireuen saat ini, jika tidak mampu lebih baik mundur saja.” Ujarnya lantang.
Afrizal (Jurnalis Warga) sedang mewawancarai Adnan AR (Keuchik Gampong Beurawang) |
Selain itu, Adnan AR, Keuchik Gampong Beurawang, kecamatan Jeumpa, merupakan salah satu gampong di kabupaten Bireuen yang menolak ikut serta Bimtek ke luar daerah. Hal tersebut juga telah disepakati bersama perangkat Gampong lainnya, termasuk Tuha Peut. Hal tersebut disampaikan saat tim KabarJW mewawancarainya pada Jumat (20/10/2023).
“saya menolak untuk ikut Bimtek, karena masih
banyak kebutuhan masyarakat yang perlu kami perhatikan. Bahkan saya dulu sempat diancam, akan
ada oknum yang memeriksa pelaporan dana desa gampong kami, dan akan
dijadikan temuan jika saya tidak “tunduk” ke mereka. Tapi, saya tidak takut,”
tegasnya.
Adnan berkomitmen akan memfokuskan dana desa dibawah
kepemimpinannya, untuk pengembangan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) dan memprioritaskan
program untuk kesejahteraan warganya. Dirinya mengaku tidak akan terkecoh dengan Bimtek atau Studi Banding ke luar daerah, jika azas mamfaat ke masyarakat lebih kecil.
Berikut jadwal kegiatan yang dihimpun oleh tim
KabarJW. Com
Penulis : Afrizal/ Jurnalis Warga Bireuen
0 Komentar