Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget


PPMN adakan Pelatihan Jurnalis Warga di Bireuen

 

Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) Jakarta mengadakan pelatihan Jurnalis Warga (JW), bertempat di ruang Akbid Ampon Chiek Peusangan. Rabu, (8/01/2022).

Murni M. Nasir selaku Koordintor Jurnalis Warga (KJW) Bireuen, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari implementasi program Jurnalisme Warga di Kabupaten Bireuen. Program tersebut dilakukan oleh PPMN, didukung USAID dan INTERNEWS.

“kali ini program akan berfokus untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas sosial dalam pelayanan publik, jadi JW diharapkan kedepan mampu memahami perannya untuk mendorong perbaikan layanan publik di Bireuen menjadi lebih baik”. ujarnya saat membuka kegiatan.  

Pada kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber yaitu Zulfikar Muhammad dengan materi Undang-undang pelayanan publik dan Muhajir Juli mengupas tentang teknik menulis feature. Kegiatan dimoderatori oleh Rahmadsyah Harahap, selaku anggota JW sekaligus salah satu PNS yang bertugas di kantor Kecamatan Peusangan.

Salah satu narasumber, Zulfikar Muhammad, menyampaikan bahwa pelayanan publik harus memiliki Standar Pelayanan (SP) yang prinsipnya murah, mudah dan sederhana. Namun pemerintah belum menyajikan pelayanan yang maksimal tersebut.

“bukan pemandangan awam jika masyarakat ke unit layanan, membawa seabrek dokumen. Belum lagi waktu layanan yang berhari-hari tidak selesai, masyarakat malah kerap dipersulit dengan sistem dan kebijkaan”, ujar Zulfikar.

Dirinya menegaskan agar selaku penerima layanan (masyarakat), harus lebih kritis dalam melihat persoalan. Termasuk memantau apakah di unit layanan (sekolah, rumah sakit, kantor kecamatan dan fasilitas publiknya) mempublikasikan SP di kantor mereka, termasuk diantaranya maklumat (janji) layanan dan waktu pelayanan.

Masyarakat berhak bertanya dan mereka berhak memberikan informasi dan pelayanan sesuai dengan Standar Pelayananan Minimal (SPM), jika belum maka jangan sungkan untuk diadvokasi, khususnya JW yang bisa melakukannya melalui produk jurnalistik.

Selanjutnya Muhajir Juli, CEO aceHTrend, mengupas tentang teknik penulisan feature. Dirinya menjelaskan bahwa teknik menulis feature itu sama dengan menulis cerita pendek, yakni mengisahkan, bertutur (story telling), atau menceritakan sebuah peristiwa dengan detail, dibumbui “drama”, dibuat “dramatis”, dan mengandung opini atau interpretasi subjektif penulisnya.

Pelatihan tersebut diikuti oleh 15 peserta dari Komunitas Daweut Apui yaitu Jurnalis Warga Bireuen dan Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) Panwaslih Bireuen.

Penulis : Fakhrurrazi & Halimah

Posting Komentar

0 Komentar