KabarJW – Warga di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bireuen, Aceh, mengeluhkan
kelangkaan gas LPG 3 Kg yang telah terjadi dalam beberapa minggu terakhir.
Salah satu pangkalan yang terdampak adalah milik Badan Usaha Milik Gampong
(BUMG) Mudah Usaha, Desa Cot Bada Barat, Kecamatan Peusangan.
Pengawas pangkalan, Tgk M Razi, mengatakan bahwa kuota
gas untuk pangkalan mereka telah mengalami pengurangan drastis sejak kelangkaan
terjadi.
"Biasanya kami menerima 400 tabung per bulan,
namun sejak gas langka hanya dikirim 320 tabung. Bahkan hari ini, Selasa 8 Juli
2025, kami diinformasikan mendapat 80 tabung, tapi yang dikirim hanya 70 unit.
Kami tetap menerima, karena kondisi memang sulit.
Biaya bongkar tetap Rp 1.500 per tabung, tapi sekarang
tidak ada lagi oknum yang mencari keuntungan, yang datang ke pangkalan seperti dulu,"
ungkapnya.
Menurut Tgk Razi, kebutuhan gas di desanya mencapai
lebih dari 300 kepala keluarga. Namun dengan kuota yang hanya 70–80 tabung per
minggu, banyak warga yang tak kebagian.
Ia juga menyebut bahwa penyebaran informasi tentang
datangnya gas sangat cepat di media sosial, sehingga masyarakat langsung antre.
Jika terlambat, gas sudah habis.
Bendahara BUMG Mudah Usaha, Hanif Akbar, membenarkan
bahwa pengurangan kuota sangat berdampak.
“Kuota normal 100 tabung per minggu, tapi hari ini
hanya datang 70. Pagi tadi warga langsung antre, tapi dalam satu jam saja
semuanya habis. Dengan kondisi seperti ini, jelas kami tidak bisa memenuhi
kebutuhan seluruh warga,” ujarnya mengakhiri.
[Afrizal/ Jurnalis Warga]
0 Komentar