Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget


Enam Mahasiswa Lakukan Pengabdian Program “Kampus Mengajar” di SDN 11 Gandapura

 


Pemerintah Indonesia telah membuat kebijakan baru untuk membantu mengasah kemampuan mahasiswa dan mahasiswi di seluruh Indonesia. Program ini disebut sebagai program Kampus Mengajar yang dibentuk oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Program tersebut memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengeksplorasi pengetahuan serta kemampuan yang mereka miliki selama duduk di bangku perkuliahan.

Melalui Kampus Mengajar Tahap Ke-2 terpilihlah enam mahasiswa dari tiga Universitas di Aceh, untuk mengabdi di wilayah 3T yaitu Tertinggal, Terdepan dan Terluar. Salah satu wilayah program adalah di SDN 11 kecamatan Gandapura, kabupaten Bireuen. Aceh.

M. Yaziz, Candra Rizki, Lena Fadlia dari Universitas Al-Muslim. Universitas Malikussaleh, Nurjumalia dan Muhammad Rizki. Serta satu mahasiswa dari Universitas Syiah Kuala yaitu Nanak Muharramiati.

Selama mereka di SDN 11 Gandapura, mereka melakukan kegiatan adaptasi teknologi berupa pengenalan sekaligus pelatihan media pembelajaran berbasis multimedia untuk siwa.

M. Yaziz yang juga merupakan mahasiswa Universitas Almuslim, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, jurusan Matematika ini  menyampaikan bahwa adaptasi teknologi yang dilakukan yaitu mengenalkan teknologi untuk pembelajaran yang mendukung siswa agar lebih kreatif dan inovatif, diantaranya cara pengoperasian laptop.

“hal ini membantu proses administrasi sekolah maupun dalam penunjang pendidikan siswa, juga membiasakan penggunaan infokus untuk menampilkan video pembelajaran agar dapat melatih siswa untuk mengembangkan daya imajinasi yang abstrak", ujarnya.

Selain itu dirinya juga menambahkan, adaptasi teknologi bisa membantu siswa kelas V (lima), belajar tentang simulasi pembahasan latihan soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang ada di laman kemendikbud.

Mahasiswa terpilih di SDN 11 membuat rencana kerja. Rencana kerja dilakukan oleh tim berdasarkan pertimbangan serta persetujuan antara pihak sekolah dengan mahasiswa.

Ruslina selaku guru pamong kampus mengajar mengatakan, selain adaptasi teknologi, mereka juga membantu pihak sekolah untuk membuat pojok baca disetiap ruang kelas dan menata ulang perpustakan. Karena sudah lama berdebu dan kurang terawat, karena akibat pandemi Covid-19. Sekolah memberlakukan daring, dan kunjungan ke perpustakaan pun terbatas.

“mereka menatanya sesuai dengan katgori buku, dan memberikan beberapa hiasan sehingga membuat pengunjung pustaka jadi lebih menarik. Kelas siswa sekarang juga sudah memiliki pojok baca”, ujarnya kemudian

Fadlan S.Pd, Sekolah SDN 11 Gandapura, menyambut positif program “Kampus Mengajar” sehingga menghadirkan mahasiswa yang kreatif dan inovatif ke sekolah mereka.

“sekolah kami merupakan salah satu di lokasi yang tertinggal yaitu di gampong Dama Kawan, sehingga membutuhkan dukungan dari banyak pihak. Kehadiran mereka kesini adalah anugerah bagi kami. Semoga apa yang dilakukan, bisa diterapkan secara berkelanjutan,” ujarnya.  


Penulis : M. Yaziz/ Jurnalis Warga

Posting Komentar

0 Komentar