Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget


TMB Dangkal, Nelayan Kuala Ceurape Kesulitan Melaut

 


KabarJW, Bireuen- Nelayan di Gampong Kuala Ceurape, Kecamatan Jangka, Bireuen, mengalami kesulitan untuk Tempat Menambatkan Boat (TMB) sebagai pemberhentian akhir. Hal ini diakibatkan oleh dangkalnya muara sungai tempat laluan perahu dan boat para pencari nafkah di laut.

Seorang nelayan yang bernama Azmikarsyah (55) kepada KabarJW, Senin (4/7/2022) mengatakan sepanjang laluan menuju tempat menambat boat, sudah tidak bisa lagi dilalui. Pendangkalan akibat abrasi bantaran sungai menjadi penyebabnya.

Akibat dari kondisi tersebut, sudah sejak lama para nelayan terpaksa menambatkan boat di muara, dengan risiko yang tidak kecil.

“Menambatkan boat langsung di bibir laut risikonya sangat besar. Kami harus bangun pukul 00.00 WIB, untuk memantau suasana. Karena ombak besar seringkali menggulung boat kami,” kata pria setengah abad itu.

Belum lagi jarak tempuh mencapai 2 kilometer yang hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki, menambah beban nelayan.

Nelayan di Kuala Ceurape berharap Pemerintah Kabupaten Bireuen melakukan pengerukan sungai dan muara secepatnya. Karena kondisi tersebut sudah berlangsung setahun lebih.

Belum lagi tantangan dari bantaran sungai yang telah dipenuhi semak belukar. Cabang pohon siren dan pohon bakau seringkali merusak dinding, jaring dan baling-baling kapal.

Kondisi tersebut menambah derita nelayan. Mereka harus menanggung rugi karena tantangan alam yang tidak bersahabat dengan aktivitas nelayan.

Saat ini, ada 20 boat yang beroperasi di kawasan itu. [Fakhrurrazi/ Jurnalis Warga Bireuen]

Posting Komentar

0 Komentar