Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget


GeRak Aceh Gelar Talkshow Sosialisasi Pemilu Partisipatif

 


KabarJW - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Anti Korupsi (GeRak) Aceh menggelar kegiatan talkshow di Radio Andyta 105.1 FM Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Jumat (31/03/2023).

Kali ini, talkshow interaktif tersebut mengusung tema, "Mendorong Partisipasi Masyarakat Dalam Mengawal Pemilu Serentak Tahun 2024".

Selain menghadirkan pemateri kompeten dibidangnya, semisal Wildan Zacky selaku Ketua Panwaslih Kabupaten Bireuen, GeRak juga menghadirkan narasumber talenta muda asal Bireuen dan juga sekaligus anggota Generasi Demokrasi Resiliensi, Chandra Rizki.

Acara yang dipandu Nurulyana Daba itu, berlangsung selama tiga jam, dimulai sejak pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.

Talkshow kali ini, digelar dengan tujuan untuk mensosialisasikan pengawasan partisipasi masyarakat dalam mengawal pemilu serentak tahun 2024, dan juga memberikan informasi tentang bagaimana fungsi anak muda dalam mengawal dan terlibat langsung sebagai penyelenggara, pemilih, maupun pemantau pemilu mendatang.



Dalam kesempatan tersebut, Wildan menyampaikan bahwa pemilu bukanlah milik penyelenggara semata, namun sebagai bentuk nyata dari partisipasi masyarakat secara utuh dalam menentukan masa depan bangsa.

"Dalam pemilihan umum, masyarakat juga perlu mengambil peran serta fungsi mengawasi jalannya tahapan hingga pelaksanaan pemilu. Kontribusi masyarakat menjadi penentu baik tidaknya proses pemilu terlaksana di kemudian hari," tegas Ketua Panwaslih.

Ia juga mengaku, tupoksi Panwaslih dalam pelaksanaan pemilu ialah mengawasi seluruh tahapan pemilu, dan juga mendorong seluruh lapisan masyarakat, mulai dari kalangan anak muda dan komunitas-komunitas, agar dapat mengambil peran dalam mencegah terjadinya kecurangan dalam proses tahapan pemilu 2024.

"Dalam pelaksanaan tahapan pemilu menuju tahun 2024, kami megharapkan terjadinya proses pemilu yang berintegritas. Jika ada masyarakat yang mendapatkan informasi dugaan perilaku penyimpangan yang mengarah kepada kecurangan pemilu, segera laporkan kepada kami, agar segera ditindaklanjuti. Tentunya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," harap Wildan Zacky.

Wildan menyebutkan, pihaknya juga pernah mendengar isu "aneuk kumun cek lah" yang lulus sebagai penyelenggara, namun tidak ada satu orang pun warga Bireuen yang melapor. Padahal, sebutnya, kantor Panwaslih selalu terbuka untuk umum guna menunggu laporan dari masyarakat tentang dugaan kecurangan yang melanggar kode etik penyelenggara.

“Dalam konteks pemilu, ada beberapa klasifikasi dugaan pelanggaran, diantaranya pelanggaran administrasi, pelanggaran pidana pemilu yang tertuang dalam undang-undang nomor 7 tahun 2017, pelanggaran etika yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu, dan sengketa pemilu yang dibagi menjadi dua jenis yaitu sengeketa antar peserta pemilu dan sengketa antar penyelenggara serta peserta pemilu," sebut Wildan.

Selain itu, narasumber yang kedua, Chandra yang merupakan satu dari banyaknya anak muda yang memiliki konsentrasi pada isu demokrasi dan kepemiluan di Kabupaten Bireuen, juga memberikan pandangan bahwa peran orang muda dalam pengawasan menjadi aspek penentu keberhasilan pemilu serentak tahun 2024.

"Anak muda merupakan agent of change dalam memastikan pemilu berjalan dengan tertib. Kurang lebih akan ada 60% pemilih muda yang turut serta dalam pemilu tahun 2024 nantinya. Ini perlu menjadi perhatian khusus dari berbagai pihak, untuk memastikan keterlibatan pemuda tidak hanya sebatas pemilih saja, namun juga berperan aktif dalam mengawasi pelaksanaan rangkaian pemilu 2024 mendatang," ujarnya.

Chandra juga menilai, tahapan pemilu 2024 mulai dibayang-bayangi kecurangan yang terindikasi dekat dengan dugaan pelanggaran kode etik seperti kampanye di luar waktu, dan pelanggaran pidana seperti politik uang yang mulai terjadi di kalangan masyarakat.

"Sebagai masyarakat awam, saya melihat tahapan pemilu sudah demokratis, namun masih perlu pengawasan lebih lanjut untuk mengantisipasi oknum yang bermain curang di dalam pelaksanaan pemilu tahun 2024 nantinya," pungkasnya.

Chandra berharap, orang muda di Kabupaten Bireuen bisa meningkatkan kualitas diri, untuk mendorong terjadinya pemilu tahun 2024 yang langsung, bebas, jujur, dan adil (Luberjurdil).

Pada saat talkshow interaktif berlangsung, seorang pendengar bernama Fatimah terhubung melalui sambungan telepon. Ia mengatakan sangat tertarik dengan komunitas yang diikuti Chandra. Fatimah juga sangat antusias ingin tau tentang Generasi DemRes.

Menyikapi pertanyaan tersebut, Chandra mengaku selama ini kegiatan yang sudah dilakukan oleh teman muda Generasi Demres salah satunya ialah memberi pendidikan politik kepada pemilih pemula, dan juga memberi pemahaman tentang budaya demokrasi yang sebenarnya. "Jika teman muda ingin tau lebih banyak dan ingin bergabung bersama kami, langsung tinggalkan komentar dan DM di akun Instagram Generasi Demres," sebutnya.

[Penulis : Rizki dan Fakhrurrazi/ Jurnalis Warga Bireuen]


Posting Komentar

0 Komentar