Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget


Dinsos Bireuen Serahkan Kursi Roda untuk Penderita Stroke di Peudada

 


KabarJw - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bireuen menyerahkan satu unit bantuan kursi roda untuk penderita stroke di Duson Pintoe Batee, Gampong Cot Kruet, Kecamatan Peudada.

Informasi tersebut disampaikan Asnidar SE selaku Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitas Sosial Dinsos Bireuen kepada KabarJW, Senin (30/03/2023).

Ia mengaku, bantuan kursi roda yang diberikan pihaknya merupakan anggaran dinas pada tahun 2022, dan hanya disalurkan kepada yang membutuhkan.

"Kami kembali menyerahkan bantuan kursi roda kepada Murtala (60), yang merupakan salah seorang penderita penyakit stroke di Gampong Cot Kruet Peudada. Ia salah satu keluarga miskin ekstrem di desa tersebut. Karena itu, ia layak mendapatkannya," ujar Asnidar.

Saat berlangsungnya prosesi serah terima kursi roda tersebut, lelaki paruh baya yang sedang mengalami stroke itu merasa terharu, seraya mengucapkan terima kasih kepada Dinsos Bireuen atas kepedulian terhadap dirinya.

"Ucapan terima kasih kepada bapak Muktarizal S.Kom selaku Tenaga Kesejahtraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Peudada mewakili Dinas Sosial, dan juga kepada bapak Helmiadi Nurdin selaku Peutua Duson Pintoe Batee dari pihak Pemerintah Gampong Cot Kruet, yang telah menyerahkan bantuan kursi roda kepada saya, semoga kebaikan bapak-bapak mendapatkan berkah dan dibalas oleh Allah SWT," ujar Murtala terbata-bata dengan nada terharu.

Ia juga mengaku, selama menderita penyakit stroke, dirinya tidak bisa bekerja lagi, sehingga berdampak fatal terhadap pendapatan keluarga yang menurun drastis. "Jangankan membeli satu unit kursi roda yang harganya sampai jutaan rupiah, untuk memenuhi kebutuhan dapur aja susah," sebut warga Peudada itu.

Sebelumnya, KabarJW pernah memberitakan bahwa Murtala penderita penyakit stroke di Gampong Cot Kruet Peudada, membutuhkan bantuan kursi roda pada 19 Juli 2022 lalu.

Atas dasar pemberitaan tersebut, Dinsos Bireuen merespon cepat untuk membantu Murtala yang mengalami penyakit stroke sejak 2019 silam itu.

Diketahui, Murtala mengalami gejala stroke empat tahun lalu. Saat ini, dia sangat membutuhkan dukungan kursi roda untuk mempermudah geraknya.

Sejak tahun 2019 sampai 2023, Murtala tidak rutin lagi berobat, akibat terkendala finansial. Biaya yang harus dikeluarkan sekali pergi ke pengobatan alternatif minimal Rp 70 Ribu perhari.

Dengan kondisi tubuh yang diserang stroke, saat ini Murtala hanya bisa berbaring di tempat tidur. Bilapun dia memaksa melangkah, hanya dapat menempuh jarak lima meter. Itupun dengan kondisi badan gemetaran.

Sejak diserang stroke, istrinya Fatimah (50) menjadi tulang punggung bagi keluarganya, dan harus menanggung enam orang anggota keluarga.

Untuk memenuhi biaya hidup, ia rela bekerja apa saja, bahkan sering menjadi kuli kasar di sawah orang demi menafkahi keluarga. Anak dan menantunya, juga turut membantu mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari.

Murtala juga merupakan salah seorang penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH/KIP) di Peudada. Namun, tahun ini bantuan tersebut belum mereka dapatkan. Entah dimana masalahnya, mereka tidak tahu. Padahal, mereka sangat mengharapkan bantuan itu segera cair, karena harus membeli perlengkapan sekolah anak-anaknya.

Rumah mereka juga sudah tidak menentu. Atap dapur bocor. Bila hujan, air masuk ke dapur seperti mobil masuk tol, bebas hambatan.

Penulis : Afrizal/ Jurnalis Warga Bireuen


Posting Komentar

0 Komentar