 |
Aprillina, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Bireuen (mengenakan baju merah) |
KabarJW – Aprillina, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Bireuen, menjelaskan penyebab tertundanya Bantuan Sosial (Bansos) untuk Usman, warga Gampong Kuala Ceurape, Kecamatan Jangka. disebabkan desil penerima bergeser ke urutan 6 hingga 10.
Menurutnya, penentuan desil didasarkan pada hasil Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2023 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Bireuen.
Perubahan data dapat dilakukan melalui aplikasi SING yang dikelola oleh operator gampong, karena sudah tersedia menu untuk perubahan data.
“Kami berharap Pemerintah Gampong Kuala Ceurape memperhatikan peran operator agar pelayanan sosial di desa berjalan lancar. Dengan jarak lebih dekat dan proses lebih cepat tanpa harus antre, insyaallah masyarakat akan terbantu,” ujar Aprillina saat diwawancarai KabarJW di ruang kerjanya, Selasa, 19 Agustus 2025.
Serta dijelaskan juga bahwa desil merupakan tingkatan peringkat penduduk berdasarkan tingkat kesejahteraan ekonomi, dengan klasifikasi sebagai berikut:
• Desil 1: Pendapatan di bawah
Rp800 ribu, status sangat miskin
• Desil 2: Rp 800 ribu – Rp 1,2
juta, status miskin
• Desil 3: Rp 1,2 juta – Rp 1,8 juta, rentan miskin
• Desil 4: Rp 1,8 juta – Rp 2,5
juta, menengah bawah
• Desil 5: Rp 2,5 juta – Rp 3,5
juta, menengah (penerima iuran jaminan kesehatan/PBI-JK)
• Desil 6: Rp 3,5 juta – Rp 4,8
juta, menengah ke atas
• Desil 7: Rp 4,8 juta – Rp 6,5
juta, mapan
• Desil 8: Rp 6,5 juta – Rp 10
juta, kaya
• Desil 9: Rp 10 juta – Rp 20
juta, sangat kaya
• Desil 10: Di atas Rp 20 juta, super kaya
Sementara itu, Salahuddin, Pj
Keuchik Gampong Kuala Ceurape, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp oleh
media KabarJW, mengungkapkan pada Rabu, 20 Agustus 2025, pihaknya
berencana menggelar pertemuan guna menyelesaikan keluhan warga terkait bansos
tersebut.
[Afrizal/ Jurnalis Warga]
0 Komentar