Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget


Kelangkaan Pupuk Bersubsidi di Bireuen, Advokat Radar Desak Tindakan Konkret

KabarJW – Azhari Sy., M.H., CPM, anggota Advokat Rumah Aspirasi dan Advokasi Rakyat (RADAR) Bireuen, menyoroti sering terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Bireuen, khususnya saat memasuki musim tanam. Ia mengungkapkan bahwa harga pupuk melonjak tajam hingga mencapai Rp160.000 per sak, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) ditetapkan sebesar Rp 115.000.

"Sudah mahal, barangnya pun tidak tersedia. ironisnya, saat musim panen justru stok pupuk melimpah. kami ingin tahu, apakah kuotanya memang terbatas atau ada oknum sengaja memanfaatkan situasi ini untuk meraih keuntungan pribadi di tengah kesulitan petani," ujar Azhari.

Selanjutnya, RADAR mendesak Dinas Penanaman Modal, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disprindagkop) Bireuen, untuk segera mengambil langkah konkret agar kelangkaan pupuk tidak terus-menerus terjadi setiap musim tanam.

Ia juga menyoroti masalah penyaluran pupuk bersubsidi menggunakan fotokopi KTP, yang menurutnya rawan disalahgunakan. Apalagi, pasca pemilu, dokumen semacam itu sangat mudah diperoleh.

"Kalau bisa, dibuat sistem distribusi pupuk bersubsidi seperti kartu ATM, hanya bisa digunakan oleh pemilik sah dengan PIN khusus. Jumlah jatah pupuk juga harus jelas sesuai luas lahan, misalnya berapa sak per tahun, dan bisa diambil kapan saja sesuai kebutuhan," jelas Azhari.

Sementara itu, Zulfikar, Kepala Bidang Penataan Pasar dan Pelayanan Retribusi Disprindagkop Bireuen, mewakili Kepala Dinas saat dengar pendapat yang diselenggarakan LSM Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) pada Jumat (23/5/2025), menjelaskan, bahwa pengawasan distribusi pupuk di Kabupaten Bireuen berada di bawah koordinasi Sekretaris Daerah sebagai ketua tim. Tim ini juga melibatkan unsur dari Kejaksaan, Polres, serta Dinas Pertanian dan Perkebunan.

Zulfikar mengimbau para petani untuk mengubah kebiasaan lama dalam membeli pupuk. Ia menyarankan agar petani mulai membeli pupuk saat musim panen, ketika stok melimpah dan harga stabil.

"Saat panen, pendapatan petani biasanya cukup baik. Ini momen tepat untuk menyisihkan dana guna membeli pupuk, agar ketersediaannya aman saat musim tanam tiba," terangnya. 

Namun di lapangan, kenyataannya masih banyak petani, baru mencari pupuk ketika musim tanam sudah dimulai. akibatnya, distributor kewalahan memenuhi permintaan, apalagi jika musim tanam berlangsung serentak di banyak daerah.


[Afrizal/ Jurnalis Warga]


Posting Komentar

0 Komentar