Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget


Camat Kota Juang Letakkan Batu Pertama Pembangunan Rumah Bantuan untuk Janda Miskin Ekstrem

Dari kiri: Camat Kota Juang Musni Saputra mengenakan batik, penerima bantuan Nurhayati berjilbab biru, dan Keuchik Gampong Geulanggang Teungoh Ibrahim, saat prosesi peletakan batu pertama pembangunan rumah bantuan di Geulanggang Teungoh, Bireuen, Senin (11/8/2025).


KabarJW– Camat Kota Juang, Musni Saputra, S.IP., M.Ec.Dev, melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah bantuan pemerintah gampong bagi Nurhayati, seorang janda dalam kategori miskin ekstrem yang tinggal di Gampong Geulanggang Teungoh, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen.

“Alhamdulillah, satu minggu lalu telah dilakukan prosesi peusijuk, dan hari ini kami lakukan peletakan batu pertama. Kita harapkan Pemerintah Gampong Geulanggang Teungoh dapat segera menyelesaikan pembangunan rumah layak huni ini. Semakin cepat diselesaikan, semakin cepat pula penerima manfaat bisa menempatinya,” ujar Musni Saputra, yang juga merupakan mantan Sekretaris Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Bireuen.

Musni menegaskan bahwa Nurhayati merupakan penerima bantuan yang tepat. Selain tergolong keluarga miskin ekstrem, ia juga memiliki tanggung jawab besar merawat anaknya, Ikhawani, seorang penyandang disabilitas ganda — autisme berat dengan keterbatasan fisik dan mental.

"Dengan tempat tinggal yang layak, sehat, dan tidak kumuh, interaksi dan aktivitas sehari-hari ibu dan anak ini akan jauh lebih mudah," tambahnya.

Di tempat terpisah, Keuchik Gampong Geulanggang Teungoh, Ibrahim, S.Ag, saat diwawancarai KabarJW di kediamannya pada Sabtu, 8 Agustus 2025, menjelaskan bahwa pemerintah gampong bersama lembaga Tuha Peut telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp70 juta dari Dana Desa Tahun Anggaran 2025 untuk membangun rumah tersebut.

“Saat ini baru dilakukan penarikan dana sebesar Rp25 juta dari pencairan Dana Desa tahap pertama. Karena dana tahap kedua belum masuk, progres sementara baru sampai pada pembangunan pondasi. Jika tidak ada kendala, pembangunan ditargetkan rampung dalam dua bulan, yakni Agustus hingga September 2025,” jelas Ibrahim.


Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) pembangunan rumah ini diketuai oleh Safrizal (Kepala Dusun Lagang), dibantu oleh Suardi (Ketua Pemuda) dan Murdani (Tuha Lapan). Mereka bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis pembangunan di lapangan.

Selain menerima bantuan rumah, Nurhayati juga tercatat sebagai salah satu guru balai pengajian di gampong tersebut. Keuchik Ibrahim membenarkan bahwa ia menerima jerih bulanan sebesar Rp100 ribu per bulan.

“Nilainya memang kecil, tapi itu diberikan serentak setiap tiga bulan kepada total 15 guru balai pengajian di wilayah kami,” imbuhnya.

 

[Afrizal/ Jurnalis Warga]

Posting Komentar

0 Komentar