Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget


PPSW Aceh Latih Relawan untuk Tingkatkan Keamanan Digital UMKM di Bireuen

 


KabarJW – Pusat Pengembangan Sumber Daya Wanita (PPSW) Aceh merealisasikan program peningkatan keamanan digital bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Bireuen. Program ini menjadi bagian dari upaya preventif terhadap maraknya ancaman kejahatan siber yang belakangan menyasar pelaku usaha kecil.

Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pembekalan keterampilan melalui program Training of Trainer (ToT) kepada 30 relawan (volunteer) dari berbagai gampong di Bireuen. Program ini dilaksanakan selama dua hari, pada 7–8 Agustus 2025, bertempat di Aula Kantor Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominsa) Bireuen. Pelatihan ini juga didukung oleh Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Bireuen.

Direktur PPSW Aceh, Erlina Juwita, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pelaku UMKM merupakan salah satu kelompok paling rentan terhadap penipuan digital. Oleh sebab itu, keterampilan dalam menghadapi dan mengantisipasi ancaman siber menjadi sangat penting.

“Ancaman digital perlu segera diantisipasi, mengingat ribuan orang telah menjadi korban penipuan melalui berbagai platform media sosial. Setelah relawan dilatih, diharapkan mereka akan mendampingi 1.500 pelaku usaha di Bireuen. Mereka perlu disosialisasikan bagaimana cara menghadapi ancaman nyata yang bisa menyerang kapan saja,” ujar Erlina penuh semangat.

Zubair, S.H., M.H., dalam sambutan pembukaan mewakili unsur pemerintahan daerah, mengucapkan terima kasih atas terpilihnya Kabupaten Bireuen sebagai pilot project nasional program keamanan digital UMKM tahun 2025.

“Digital saat ini bukan lagi sekadar kebutuhan tambahan, tapi sudah menjadi bagian dari seluruh aspek kehidupan. Jika dulu informasi harus disampaikan langsung dari rumah ke rumah, sekarang cukup dikirim lewat WhatsApp, SMS, atau telepon genggam,” ujarnya.

Sebagai narasumber pertama, Ilal Mahdi, S.T., M.T., yang juga relawan PPSW dan berasal dari Gampong Meunasah Mesjid, Kabupaten Pidie, menyoroti lemahnya sistem keamanan digital UMKM sebagai celah utama serangan siber. Ia menyebutkan bahwa tidak seperti perusahaan besar yang memiliki tim teknis khusus, UMKM sering kali tidak memiliki sistem pertahanan digital sama sekali.

“Perusahaan besar biasanya punya operator khusus sebagai pengelola administrasi secara manual maupun daring. Meskipun kadang bisa dibobol juga, namun mereka memiliki sistem pengendalian yang lebih baik,” terang Ilal.

Sementara itu, Muhammad Husen, narasumber kedua yang juga relawan PPSW tahun 2024 sekaligus Sekretaris Yayasan MP Generation, menekankan pentingnya penggunaan kata sandi yang kuat dan sistem verifikasi dua langkah untuk semua perangkat digital, termasuk ponsel dan laptop.

“Kejahatan siber sekarang sangat terorganisir. Salah satu modusnya adalah mengirim undangan pernikahan dalam format APK lewat WhatsApp atau Telegram. Untuk mengantisipasinya, wajib gunakan password dua langkah,” tegas Husen.

Pelatihan ini menjadi langkah awal dari rangkaian edukasi keamanan digital bagi UMKM di Bireuen, yang diharapkan mampu membangun kesadaran serta kemampuan mandiri dalam menjaga usaha dari ancaman dunia maya yang terus berkembang.

 

[Afrizal/ Jurnalis Warga]


Posting Komentar

0 Komentar