Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget


Kasus Narkoba Meningkat, BNNK Bireuen Gelar Workshop Penggunaan Medsos

 

Bireuen- Guna mendukung kota tanggap ancaman narkoba, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bireuen menggelar workshop kepada pengguna Media Sosial (Medsos), berlangsung di Wisma Bireuen Jaya. Kamis (06/10/2022).

AKBP Trisna Sapari Yandi SE, SH selaku Kepala BNNK Bireuen, diwakili oleh Kasubbag Umum Zakaria M.SM saat membuka kegiatan menyampaikan, bahwa ini adalah bentuk program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) yang diharapkan menjadi formulasi dan antisipasi permasalahan narkoba.

Yusmandin Idris, wartawan senior, menjadi salah satu narasumber yang membedah tentang ilmu jurnalistik dan peran media dalam mempublikasi tentang penyalahgunan narkoba.

“apapun yang ingin kita lakukan saat peliputan di lapangan, harus sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik, jangan asal-asalan. Menjaga indentitas korban dan menyampaikan dalam produk jurnalistik tentang konsekuensi hukum dan akibat lainnya.” pungkasnya.

Dr. Herawati, M. Psi, Psikolog kondang di Bireuen, menjelaskan perihal bagaimana alam bawah sadar kita itu sangatlah berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari. Orang muda, jangan pernah terjerumus ataupun coba-coba ke hal melanggar hukum.

“rasa ingin tau orang muda membuat alam bawah sadarnya, mendorong dekat dengan narkoba. sekali kita coba, maka akan meminta lagi dan lagi, sehingga bisa kecanduan” jelasnya.

Dirinya juga menambahkan, bahwa pengelola media juga perlu melakukan pendekatan psikologi dengan konsumen. Menghadirkan konten-konten yang baru (diluar normatif) tentang anti narkoba untuk mengundang minat penonton.

Narasumber selanjutnya, Israwati, M. Kes, Kabid P2P Dinas Kesehatan Bireuen, ikut menegaskan pentingnya kampaye kesehatan dari dampak narkoba. Narkoba itu sangatlah jahat, bisa membunuh siapa saja tanpa pandang bulu, bahkan sasarannya seluruh masyarakat.

Penularan Narkoba sangat cepat melalui jarum suntik dan hubungan diluar nikah. Narkoba menjadi penyebab utama banyak penyakit, salah satunya HIV/AIDS. Bila masyarakat menemukan kasus-kasus ini, maka harus dilindungi.

“Angka HIV/AIDS di Bireuen itu sudah sangat tinggi, ini pun yang terdeteksi. Belum lagi yang kita tidak tau, karena bagaikan api dalam sekam”, tutupnya dengan perumpaan.

Dirinya mengajak masyarakat untu screening kesehatan, agar segera diketahui dan langsung diobati. Miris kalau di lingkungan jika korban dikucilkan, dan dijauhkan oleh masyarakat.

“kita harus paham betul bagaimana cara penyebaran HIV/AIDS itu, harus saling beri semangat karena masa pengobatannya itu 6 bulan.” Ujarnya antusias.

Kasus narkoba di Kabupaten Bireuen terus meningkat, oleh karenanya BKKBN berharap lintas sektor bersinergi mendukung pencegahan narkoba. Salah satunya melalui publikasi di media sosial, bisa dimulai dengan konten edukasi yang dikemas semenarik mungkin. sehingga bisa memberikan atensi publik.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan organisasi kepemudaan seperti Generasi DemRes, Komunitas Daweut Apui/ Jurnalis Warga, Forum Anak Bireuen, PEMA Umuslim, PII, HMI, SEMMI, IDWB dll.

[Khairul Umam/ Jurnalis Warga Bireuen]

Posting Komentar

0 Komentar